Stres karena Ekspektasi Diri Sendiri

Pendahuluan
  • Adakalanya kita merasa stres karena ekspektasi kita pada diri sendiri.
  • Misalnya, Seharusnya saya sudah menikah, punya Hp yang lebih canggih, pekerjaan yang lebih baik dan rumah yang lebih bagus.
  • Saya harusnya lebih sering mengunjungi orang tua, berhenti merokok dan disiplin menabung.
  • Saya seharusnya lebih pintar, lebih sabar, tidak merasa cemas atau penuh rasa takut, dan mampu mengampuni.
  • Adakalanya kita tidak memenuhi berbagai ekspektasi kita, menjadi stres dan merasa seperti orang gagal.
  • Ekpektasi apa yang Anda punyai terhadap dirimu sendiri?
  • Apakah Anda pernah merasa seperti orang yang gagal?

 

 

 

 

Firman

Tetapkan tujuan-tujuan untuk mengembangkan diri Anda

1 Korintus 9:24-27


24 Tidak tahukah kamu bahwa semua pelari dalam suatu perlombaan turut berlari, tetapi
hanya satu orang yang akan memperoleh kemenangan? Karena itu, larilah sedemikian
rupa supaya kamu dapat menjadi pemenangnya.


25 Lagi pula, tiap-tiap orang yang turut bertanding dalam suatu perlombaan menguasai dirinya dalam segala hal. Mereka bermaksud untuk mendapatkan mahkota yang fana, tetapi kita untuk mendapatkan mahkota yang abadi. 26 Demikianlah halnya dengan aku. Aku tidak berlari tanpa tujuan, dan aku tidak meninju sembarangan.


27 Tetapi sebaliknya, aku melatih tubuhku dan mengendalikannya supaya sesudah aku
memberitakan Injil kepada orang lain, jangan sampai aku dinilai sebagai orang yang
tidak layak.

 

 

 

 

Ketika Anda Gagal (kita semua gagal), akui dosa-dosa Anda dan coba lagi
Yahya 8:2-11


2 Pada waktu hari masih pagi sekali, Isa sudah tiba kembali di Bait Allah. Semua orang datang kepada-Nya, lalu Ia duduk dan mengajar mereka. 3 Kemudian, para ahli Kitab Suci Taurat dan orang-orang dari mazhab Farisi membawa seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah.

 


4 Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah, lalu mereka berkata kepada Isa, “Ya Guru, perempuan ini kedapatan sedang berbuat zina. 5 Dalam hukum Taurat, Nabi Musa menyampaikan pesan supaya kita merajam orang yang demikian. Apakah
pendapat Guru mengenai hal ini?”

 

6 Hal itu mereka katakan untuk mencobai Dia supaya mereka dapat menyalahkan-Nya.
Tetapi, Isa membungkuk dan menulis di tanah dengan jari-Nya. 7 Ketika mereka tidak
juga berhenti bertanya kepada-Nya, Isa berdiri dan bersabda kepada mereka, “Siapa di antara kamu yang tidak berdosa, hendaklah ia yang mula-mula melemparkan batu kepada perempuan itu.”


8 Lalu, Ia kembali membungkuk dan menulis di tanah dengan jari-Nya. 9 Setelah mereka
mendengar hal itu, pergilah mereka seorang demi seorang mulai dari yang paling tua,
hingga akhirnya tinggal Isa seorang diri dengan perempuan itu, yang masih berdiri di
situ.

 

10 Kemudian, Isa berdiri dan bersabda kepadanya, “Hai perempuan, ke manakah mereka? Tidak adakah orang yang menghukum engkau?” 11 Jawabnya, “Tidak ada, ya Junjungan.” Lalu, sabda Isa, “Aku pun tidak akan menghukum engkau. Pergilah, dan
mulai saat ini jangan berbuat dosa lagi.”

 

 

 

Penerapan
  1. Dalam ayat-ayat ini, apa yang Anda pelajari tentang menetapkan tujuan?
  2. Apa yang Anda pelajari tentang kegagalan dan hal mencoba lagi?
  3. Bagaimana Anda akan menerapkan ayat-ayat ini dalam kehidupan Anda?
  4. Bagaimana Anda akan menerapkan ayat-ayat ini untuk membantu orang lain?