Puasa Yang Tidak Diterima Oleh Allah

Puasa yang tanpa hasrat, yang tidak disertai keinginan qalbu untuk mengenal Allah,
atau tidak disertai taubat, atau tidak taat, dipandang hina-dina oleh Allah dan tidak
diterima-Nya.




Puasa yang Tidak Diterima oleh Allah karena Pola Hidup Manusia Yang Tidak Benar

Tradisi bangsa Isra’il selalu doif dan berdosa. Mereka malas menaikkan Do’a Taubat kepada Allah. Maka Nabi Yeremiah menyatakan bahwa azhab Allah akan turun atas mereka. Azhab ini tidak akan diangkat dari padanya, sekalipun mereka berpuasa dengan sungguh-sungguh, karena mereka sudah terlalu lama hidup tidak sesuai dengan perintah dan tidak menjauhi larangan Allah. Semestinya mereka mengadakan Puasa Taubat dengan niat dan taubat yang sungguh-sungguh.


Nabi Yeremiah
14:11 Firman Allah kepadaku, “Jangan berdoa untuk kebaikan bangsa ini! 12Sekalipun mereka berpuasa, Aku tidak akan mendengar permohonan mereka. Sekalipun mereka mempersembahkan kurban bakaran dan persembahan bahan makanan, Aku tidak akan berkenan kepada mereka. Sebaliknya, Aku akan menghabisi mereka dengan pedang, bencana kelaparan, dan penyakit sampar.” 




Puasa yang Tidak Diterima oleh Allah karena tidak disertai dengan Keadilan Sosial.

Amalan Sholeh selama Puasa adalah memperbanyak iftor, yaitu, memberikan makan kepada orang lemah, orang miskin dan orang tertindas, dan memperbanyak sedekah. Apa dampaknya Puasa yang disertai Amalan Sholeh? Orang yang sholeh itu akan dijadikan terang di tengah kegelapan oleh Allah, dan memperoleh bimbingan dan berkah seterusnya dari Allah. Dari Nabi Yesaya, inti puasa ialah berbuat baik.


Nabi Yesaya
58:1Berserulah kuat-kuat, jangan tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu seperti sangkakala! Beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaranpelanggaran mereka dan kepada kaum keturunan Yakub dosa-dosa mereka!


3 Kata mereka, Untuk apa kami berpuasa, padahal Engkau tidak melihatnya? Untuk apa
kami merendahkan diri, padahal Engkau tidak memperhatikannya?Sesungguhnya, pada hari puasamu kamu mencari kesenangan sendiri dan menindas semua pekerjamu. 4 Sesungguhnya, kamu berpuasa hanya untuk berbantah, bertengkar, dan memukul dengan tinju kefasikan. Puasa seperti yang kamu lakukan hari ini tidak akan membuat suaramu didengar di tempat tinggi. 5 Beginikah puasa yang Kukehendaki, suatu hari bagi seseorang untuk merendahkan diri, menundukkan kepalanya seperti gelagah, dan menghamparkan kain kabung dan abu sebagai alas tidurnya? Inikah yang kausebut puasa, suatu hari yang dikenan ALLAH?


6 Bukankah puasa yang Kukehendaki adalah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kefasikan dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau melepas orang yang tertindas sebagai orang merdeka dan mematahkan setiap kuk? Puasa Transformasi Qalbu | 39 7 Bukankah supaya engkau membagikan rotimu kepada orang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang terbuang — apabila engkau melihat orang telanjang, engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri dari darah dagingmu sendiri?



Puasa Taubat
Puasa disertai Taubat bertujuan agar manusia kembali mentauhidkan Allah dan tidak berbuat syirik kepada Allah. Taubat ialah pembersihan qalbu/hati dan kerendahan hati, agar lepas dari azhab Allah. Kepada Nabi Yoel diturunkankan Kalam Allah tentang makna Taubat selama Puasa itu.


Nabi Yoel
1:14 Khususkanlah hari puasa, maklumkanlah perkumpulan raya. Kumpulkanlah para
tua-tua dan seluruh penduduk negeri di Bait Allah, Tuhanmu,lalu berserulah kepada Allah.
15Aduh, hari itu! Sungguh, hari Allah sudah dekat dan akan datang sebagai pemusnahan
dari Yang Mahakuasa.


2:12“Sekarang juga,” demikianlah firman Allah, “kembalilah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, menangis, dan meratap.” 13Koyakkanlah hatimu, jangan pakaianmu, dan kembalilah kepada Allah, Tuhanmu, karena Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih-Nya, serta berbelaskasihan karena hukuman-Nya atas kejahatan. 14Siapa tahu Ia sudi berpaling dan berbelaskasihan,serta meninggalkan berkah,
yaitu bahan makanan dan minuman untuk dipersembahkan kepada Allah, Tuhanmu. 15Tiuplah nafiri di Sion, khususkanlah puasa, maklumkanlah perkumpulan raya.
16Kumpulkanlah rakyat, dan sucikanlah jemaah itu.




Dengan teman dan/atau saudara bahaslah pertanyaan2 ini:

  1. Dengan teman dan/atau saudara bahaslah pertanyaan-pertanyaan ini:
    Apa yang dipelajari tentang puasa?
  2. Bagaimana menerapkan ayat-ayat ini dalam kehidupan pribadi? (“Saya akan…”)
  3. Kepada siapakah (teman2/ keluarga) akan saudara bagikan cerita ini? Kapankah?