Pelayanan Isa Al-Masih: Mengajar Kebenaran

Bacaan ayat-ayat ini sejajar dengan Al Qur’an Surah (3)Ali Imran ayat 45, 50;  Surah (5)Al Ma’idaah 46, 110, Surah (19) Mariam ayayat 21, 30,34, Surah (43)Az Zukruf ayat 6, Surah (57)Al Hadiid ayat 2.
 
Isa mengajar bahwa kata-kata yang keluar dari mulut menajiskan orang bukan makanan yang masuk ke dalam mulut
 
Surah Markus 7:14-23. 14Kemudian kembali Isa memanggil orang banyak itu dan bersabda, “Dengarlah dan pahamilah: 15Tidak ada satu pun yang masuk ke dalam diri seseorang dari uar dapat menajiskannya, melainkan apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.” 16Siapa bertelinga, dengarlah! 17Setelah Isa meninggalkan orang banyak itu, masuklah Ia ke sebuah rumah. Kemudian para pengikut-Nya bertanya kepada-Nya mengenai ibarat itu.  18Sabda Isa kepada mereka, “Masih belum mengertikah kamu? Tidakkah kamu paham bahwa segala sesuatu yang masuk ke dalam diri seseorang dari luar tidak dapat menajiskannya, 19sebab bukan masuk ke dalam hati, melainkan ke dalam perut lalu dibuang di jamban?” Dengan demikian, Isa menyatakan bahwa semua makanan halal. 20Sabda-Nya  selanjutnya, “Apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya. 21Karena dari dalamlah, yaitu dari hati orang, timbul pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 22perzinaan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujahan, kesombongan, kebebalan. 23Segala hal yang jahat itu timbul dari dalam hati dan menajiskan seseorang.”
 
Isa mengajar perumpamaan tentang kasih Allah kepada orang-orang yang berdosa
Surah Lukas 15:11-24. 11Lalu Isa bersabda lagi, “Ada seorang bapak yang mempunyai dua orang anak laki-laki. 12Anak yang bungsu berkata kepada ayahnya, ‘Ayah, berikanlah kepadaku harta yang menjadi bagianku.’ Maka ayahnya membagikan hartanya kepada kedua anaknya itu. 13Beberapa hari kemudian, anak yang bungsu itu berkemas-kemas lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan hartanya dengan hidup berfoya-foya. 14Setelah semuanya habis, terjadilah kelaparan besar di seluruh negeri itu sehingga ia mulai berkekurangan. 15Jadi, pergilah ia bekerja pada salah seorang penduduk negeri itu, yang kemudian menyuruhnya menjaga babi-babinya di ladang. 16Ia ingin sekali bisa mengisi perutnya dengan ampas kacang yang  menjadi makanan babi-babi itu, tetapi tak seorang pun memberikannya kepadanya. 17Setelah ia menyadari keadaannya, berkatalah ia, ‘Orang-orang upahan di rumah ayahku diberi makan berlimpah-limpah, sedangkan aku di sini setengah mati kelaparan! 18Aku akan berangkat dan pergi kepada ayahku. Aku akan berkata kepadanya: Ayah, aku sudah berdosa terhadap Allah dan juga terhadap Ayah! 19Aku tidak layak lagi disebut anak Ayah. Terimalah aku sebagai seorang upahan saja, Ayah!’ 20Maka ia pun berangkat dan pergi kepada ayahnya. Ketika ia masih di kejauhan, ayahnya sudah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia berlari menemui anaknya, lalu dirangkulnya anak itu dan diciumnya. 21Anaknya berkata kepadanya, ‘Ayah, aku berdosa terhadap Allah dan terhadap Ayah. Aku tidak layak disebut anak Ayah lagi.’ 22Tetapi ayahnya itu berkata kepada hamba-hambanya, ‘Segeralah ambil pakaian yang terbaik, lalu pakaikan kepadanya. Masukkan cincin pada jarinya dan pakaikan dia kasut. 23Ambillah anak lembu yang gemuk dan sembelihlah lembu itu. Mari kita makan dan bersukaria, 24karena anakku ini dulu mati, tetapi sekarang hidup kembali. Ia dulu hilang, tetapi sekarang aku mendapatkannya kembali.’ Maka mereka semua bersukaria.
  
Isa mengajar untuk mengasihi musuh dan berdoa untuk orang yang menganiayai kita 
Surah Matius 5:43-46. 43(Isa Al Masih bersabda) Kamu telah mendengar perkataan, ‘Kasihilah temanmu dan bencilah musuhmu.’ 44Tetapi Aku  berkata kepadamu, kasihilah mereka yang menyeterui kamu dan doakanlah orang-orang yang menganiaya kamu. 45Dengan demikian, kamu bertindak sebagai anak-anak sejati dari Bapamu yang di surga, karena Ia menerbitkan matahari-Nya bukan hanya untuk orang yang baik, tetapi juga bagi orang yang jahat. Ia pun menurunkan hujan tidak hanya untuk orang yang saleh, tetapi juga bagi orang yang fasik. 46Jika kamu hanya mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah pahalamu? Bukankah pemungut cukai pun melakukan hal yang sama?
 
Isa mengajar untuk berdoa dari hati dan jangan mengulang kata-kata yang sama
 
Surah Matius 6:5-7. 5 (Isa Al Masih bersabda lagi) “Pada waktu kamu berdoa, janganlah kamu berdoa seperti orang-orang munafik. Mereka suka berdoa dengan berdiri di rumah-rumah ibadah serta di persimpangan-persimpangan jalan, dengan maksud supaya mereka dapat dilihat oleh orang-orang. Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, mereka sudah mendapat pahalanya. 6Tetapi pada waktu engkau hendak berdoa, masuklah ke dalam kamarmu serta tutuplah pintunya. Lalu berdoalah kepada Bapamu yang tidak kelihatan itu, maka Ia, yang melihat apa yang tidak kelihatan itu, akan membalasnya kepadamu. 7Selain itu, pada waktu kamu berdoa, janganlah kamu mengulang-ulang kata-kata yang sama seperti yang biasa dilakukan oleh orang-orang yang tidak mengenal Allah. Mereka menyangka bahwa dengan banyaknya kata-kata yang mereka ucapkan, doa mereka akan dikabulkan.
 
Isa mengajar bahwa mentaatiNya sama seperti orang yang membangun rumah di atas dasar yang kuat
 
Surah Matius 7:24-29. 24 (Isa Al Masih bersabda) “Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku  dan melaksanakannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang membangun rumahnya di atas dasar yang kuat. 25Pada saat hujan turun, banjir datang dan angin kencang menerpa rumah itu, namun rumah itu tidak roboh karena didirikan di atas dasar yang kuat. 26Tetapi siapa mendengar`perkataan-Ku  dan tidak melaksanakannya, ia sama dengan orang bodoh, yang membangun rumahnya tanpa dasar yang kuat. 27Pada saat hujan turun, banjir datang dan angin kencang menerpa rumah itu, maka robohlah rumah itu dan besarlah kerusakannya.” 28Setelah Isa mengakhiri pengajaran-Nya, orang banyak menjadi heran, 29karena Ia mengajar mereka sebagai seorang yang berwibawa, tidak seperti para ahli Kitab Suci Taurat.
 
 
Pertanyaan?
1.  Apa yang dipelajari tentang Isa Al Masih?
2.  Bagaimana menerapkan ayat-ayat ini dalam kehidupan pribadi? (“Saya akan…”)
3.  Kepada siapakah (teman²/ keluarga) akan saudara bagikan cerita ini? Kapankah?
 
 
Kalau bahan kami membantu anda, dan jika anda mempunyai pertanyaan serta beban yang mau didoakan, atau anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami
 
Email:  siratulmustaqim.org@gmail.com
 
Situs: http://siratulmustaqim.org/
 
Facebook: www.facebook.com/SiratulmustaqimXorg/
 
Twitter: siratulmustaqi1