Hakekat Puasa

 

Lapar Akan Kebenaran

Puasa mengingatkan kita untuk hidup sebagai orang yang lapar dan haus akan kebenaran. Inilah hakekat puasa. Orang tulus yang lapar akan kebenaran akan dipuaskan oleh Allah.


KSI, Surah Matius
5:6 Berbahagialah mereka yang lapar dan haus untuk melakukan kehendak Allah, karena mereka akan dipuaskan.

 


Carilah Kerajaan Allah
Puasa mengingatkan kita untuk mencari Kerajaan Allah. Umah yang memprioritaskan
kepentingan-kepentingan Allah lebih dari pada mencari nafkah, akan mendapat kecukupan dari Allah.


KSI, Surah Matius
6:31 Sebab itu janganlah kamu khawatir dan berkata, ‘Apa yang akan kami makan?’ atau,
‘Apa yang akan kami minum?’ atau, ‘Apa yang akan kami pakai?’ 32 Semua itu dikejar oleh suku-suku bangsa yang tidak mengenal Allah, tetapi Bapamu yang di surga sudah tahu bahwa kamu memerlukan semua hal itu. 33 Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kehendak-Nya, maka semua itu akan ditambahkan kepadamu.

 

Dapatkan Bimbingan Hikmah

Puasa yang disertai do’a mendapat bimbingan Allah untuk mengerti siapa yang ditentukan oleh Allah sebagai pendakwah atau pemimpin bagi umatNya.


KSI, Surah Kisah Para Hawariyun
13:1 Dalam jemaah di Antiokhia ada beberapa orang nabi dan guru. Mereka itu ialah
Barnabas, Simeon yang disebut juga Niger, Lukius orang Kirene, Menahen yang diasuh
bersama-sama dengan Raja Herodes, dan Sa’ul. 2 Pada waktu mereka sedang mengabdi bagi Tuhan dan berpuasa, Ruh Allah bersabda kepada mereka, “Pisahkanlah Barnabas dan Sa’ul bagi-Ku supaya mereka melakukan pekerjaan yang sudah Kutentukan untuk mereka.” 3 Setelah mereka berpuasa dan berdoa, mereka meletakkan tangan ke atas keduanya, lalu melepas mereka pergi.” 14:23 Di setiap jemaah yang mereka datangi, mereka mengangkat para pemimpin untuk jemaah-jemaah itu. Lalu dengan berdoa dan berpuasa, mereka menyerahkan para pemimpin itu kepada Tuhan yang telah mereka percayai.

 

 

 

Dengan teman dan/atau saudara bahaslah pertanyaan2 ini:

  1. Apa yang dipelajari tentang puasa?
  2. Bagaimana menerapkan ayat-ayat ini dalam kehidupan pribadi? (“Saya akan…”)
  3. Kepada siapakah (teman2/ keluarga) akan saudara bagikan cerita ini? Kapankah?