Darah Isa Al-Masih Menyucikan  Manusia Dari Dosa

Bacaan ayat-ayat ini sejajar dengan Al Qur’an Surah (3)Ali Imran 46; Surah (5) Al Ma’idag ayan 117, Surah (6)Al An’aam ayat 85, Surah Mariam 19, 32; Surah (43)Az Zukruf ayat 59.
 
Harus ada penumpahan darah untuk memperoleh pengampunan dosa
Surah Ibrani 9:22. Tidak ada pengampunan (dosa) jika tidak ada penumpahan darah.
 
Harus ada penumpahan darah karena nyawa makhluk ada di dalam darahnya
Surah Imamat 17:11. “Nyawa suatu makhluk ada di dalam darahnya, dan Aku (Allah) telah menentukan agar darah itu dicurahkan bagimu di atas mazbah untuk pendamaian demi nyawamu, sebab darah, yang adalah nyawa, memungkinkan terjadinya pendamaian (dengan Aku).”
 
 
Imam Besar biasanya harus mempersembahkan kurban untuk dosa-dosanya sendiri
kemudian untuk dosa-dosa umat

Surah Ibrani 5:1-3. Setiap Imam Besar yang dipilih dari antara manusia ditetapkan untuk mewakili manusia dalam hubungan mereka dengan Allah. Ia bertugas untuk mempersembahkan berbagai persembahan dan kurban karena dosa. 2Imam Besar itu dapat memahami mereka yang kufur dan sesat, karena ia pun diliputi oleh kelemahan. 3Itulah sebabnya ia harus mempersembahkan kurban, bukan saja untuk dosa-dosa umat, melainkan juga untuk dosa-dosanya sendiri.

Isa menjadi Imam Besar demi pengampunan dosa-dosa umat Allah

Surah Ibrani 2:17. Sebab itu dalam segala hal Ia (Isa Al Masih) harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya (yaitu manusia), supaya Ia dapat menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan setia dalam segala hal yang berhubungan dengan Allah, demi pengampunan dosa-dosa umat-Nya.

Isa adalah Imam Besar yang tidak pernah berbuat dosa

Surah Ibrani 4:15. Lagi pula, Imam Besar kita itu (Isa Al Masih) bukanlah Imam Besar yang tidak dapat merasakan kelemahan kita. Dalam segala hal Ia telah dihadapkan pada cobaan, sama seperti kita, tetapi Ia tidak berbuat dosa.

Isa tidak perlu mempersembahkan kurban untuk dosaNya karena Dia tidak berbuat dosa dan terpisah dari pada pendosa. Jadi, Dia sendiri menjadi kurban untuk dosa-dosa umat.

Surah Ibrani 7:26-27. Karena Imam Besar seperti itulah yang memang kita perlukan. Ia (Isa Al Masih) suci, tak bersalah, tak bercacat. Ia terpisah dari para pendosa dan ditinggikan di atas semua langit.  27Ia (Isa Al Masih) tidak perlu mempersembahkan kurban setiap hari seperti imam-imam besar lainnya –pertama-tama karena dosa mereka sendiri, kemudian karena dosa-dosa umat – karena hal itu telah dilakukan-Nya sekali untuk selama-lamanya, ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri.

Darah Isa yang suci ditumpahkan untuk pengampunan dosa

Surah Matius 26:28. (Isa bersabda tentang kematianNya) “Inilah darah-Ku, darah perjanjian yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.”

Isa menghapus dosa orang percaya melalui pengurbanan diriNya

Surah Ibrani 9:26. Tetapi pada zaman akhir ini, Ia (Isa Al Masih) dinyatakan satu kali saja untuk menghapus dosa melalui pengurbanan diri-Nya.

Orang percaya disucikan melalui persembahan tubuh Isa

Surah Ibrani 10:10. Oleh kehendak-Nya (Allah) itulah kita telah disucikan melalui persembahan tubuh Al-Masih, sekali untuk selama-lamanya.

Isa mati satu kali saja demi dosa-dosa manusia agar membawa orang percaya kepada Allah

Surah 1 Petrus 3:18.  Sebab Al-Masih pun menderita. Ia, Yang Benar, mati satu kali saja demi dosa-dosa manusia yang tidak benar. Dengan cara itu, Ia membawa kita kepada Allah. Ia dijatuhi hukuman mati, tetapi Allah menghidupkan-Nya kembali dalam Ruh.

Isa menyucikan orang percaya dengan darahNya

Surah Ibrani 13:12. Sebab itu Isa juga menderita di luar pintu gerbang, supaya Ia dapat menyucikan umat-Nya dengan darah-Nya sendiri.

Isa mengalami maut demi semua orang yang percaya kepadaNya

Surah Ibrani 2:9. Tetapi kita melihat bahwa Dia, yaitu Isa, yang (datang dari Allah) dalam waktu singkat dibuat lebih rendah dari malaikat-malaikat, (dan setelah kebangkitan dan kenaikanNya, Ia) dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat karena sengsara kematian-Nya itu, supaya oleh anugerah Allah Ia mengalami maut demi semua manusia.

Hidup yang kekal diberikan dalam Isa Al-Masih

Surah Rum 6:23.Karena upah dosa adalah maut, tetapi karunia Allah adalah hidup yang kekal dalam Isa Al-Masih, Junjungan kita Yang Ilahi.

Isa membinasakan kuasa Iblis melalui kematianNya

Surah Ibrani 2:14. Karena anak-anak itu adalah manusia yang bertubuh fana, maka diri-Nya pun (yaitu Isa Al Masih) mengenakan tubuh yang demikian, supaya melalui kematian-Nya Ia dapat membinasakan Iblis yang berkuasa atas maut.

Isa menjadi sumber keselamatan bagi setiap orang yang mentaatiNya

Surah Ibrani 5:9. Setelah disempurnakan, Ia (Isa Al Masih) menjadi sumber keselamatan yang kekal bagi semua orang yang taat kepada-Nya,

Isa menyelamatkan setiap orang yang mendekati Allah melalui diri-Nya

Surah Ibrani 7:25. Sebab itu Ia (Isa Al Masih) sanggup menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang menghampiri Allah melalui diri-Nya, karena Ia senantiasa hidup untuk mendoakan mereka.

Orang yang menganggap darah Isa tidak suci akan dapat siksaan yang berat

Surah Ibrani 10:29-31. Pikirkanlah, betapa berat siksaan yang sepatutnya dijatuhkan kepada orang yang menginjak-injak Sang Anak yang datang dari Allah, (karena orang itu) menganggap tidak suci darah perjanjian – padahal melalui darah itu ia disucikan – dan yang menista Ruh yang adalah sumber rahmat. 30Karena kita tahu siapa yang telah bersabda, “Pembalasan adalah wewenang-Ku, Akulah yang akan membalasnya.” Lagi pula, “Tuhanlah yang akan menghakimi umat-Nya.” 31Betapa ngerinya kalau sampai jatuh ke tangan Allah, Tuhan yang hidup itu.

 

Pertanyaan?
1.  Apa yang dipelajari tentang Isa Al Masih?
2.  Bagaimana menerapkan ayat-ayat ini dalam kehidupan pribadi? (“Saya akan…”)
3.  Kepada siapakah (teman²/ keluarga) akan saudara bagikan cerita ini? Kapankah?

Siapakah Isa Al Masih menurut Al Qur’an, Taurat, Zabur, dan Injil?
 
 

Kalau bahan kami membantu anda, dan jika anda mempunyai pertanyaan serta beban yang mau didoakan, atau anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami

 

Email:  siratulmustaqim.org@gmail.com

 

Situs: http://siratulmustaqim.org/

 

Facebook: www.facebook.com/Siratulmustaqim.org

 

Twitter: siratulmustaqi1