Nabi Ayub dan Nabi Ibrahim

Bacaan ayat-ayat ini sejajar dengan  Al Qur’an Surah (4)An Nisaa’ ayat 163-165; Surah
(21)Al Anbiyaa’ ayat 83-84.

 
 
Nabi Ayub mempersembahkan kurban bakaran untuk dosa anak-anaknya
 
Surah Ayub 1: 1Ada seorang laki-laki di Tanah Us bernama Ayub. Orang itu saleh dan jujur, bertakwa kepada Allah dan menjauhi kejahatan. 2Ia dikaruniai tujuh orang anak laki-laki dan tiga orang anak perempuan. 3Ia pun memiliki 7.000 ekor kambing dan domba, 3.000 ekor unta, 500 pasang sapi, 500 keledai betina, dan sangat banyak hamba. Dengan demikian, orang itu menjadi orang terkaya dari semua bani Timur(1).
4Anak-anak lelakinya biasa mengadakan perjamuan di rumah mereka masing-masing menurut hari gilirannya, dan mereka akan menyuruh orang untuk mengundang ketiga saudara perempuan mereka makan dan minum bersama mereka. 5Nanti, apabila hari-hari perjamuan telah berlalu, Ayub akan memanggil dan menyucikan mereka. Ia akan bangun pagi-pagi dan mempersembahkan kurban bakaran menurut jumlah mereka semua, karena pikir Ayub, “Jangan-jangan anak-anakku telah berdosa dan mengutuki Allah di dalam hati mereka.” Demikianlah diperbuat Ayub senantiasa.
 
 
Nabi Ibrahim diperintahkan untuk mempersembahkan anaknya tetapi Allah menyediakan seekor domba jantan
 
Kitab Suci Taurat dibandingkan dgn Surah 37:99-107; 10:94; 6:12;  2:260; 4:163-165.
 
Surah Kejadian 22: 1Sesudah berbagai peristiwa itu Allah menguji Ibrahim. Firman-Nya kepadanya, “Ibrahim.” Jawabnya, “Ini aku, Tuhan.” 2Firman-Nya, “Bawalah anakmu, yang kaukasihi, yaitu Ishak, dan pergilah ke Tanah Moria. Persembahkanlah dia di sana sebagai kurban bakaran, di atas salah satu gunung yang akan Kusebutkan kepadamu.” 3Ibrahim pun bangun pagi-pagi. Dipasangnya pelana pada keledainya lalu diajaknya dua orang hambanya untuk menyertainya, dan juga Ishak, anaknya. Ia membelah kayu untuk kurban bakaran lalu segera berangkat menuju tempat yang disebutkan Allah kepadanya. 4Pada hari ketiga, ketika Ibrahim melayangkan pandangannya, terlihatlah tempat itu dari jauh. 5Maka kata Ibrahim kepada hamba-hambanya, “Tinggallah di sini dengan keledai ini. Aku dan anak ini hendak pergi ke sana. Kami akan beribadah, kemudian kembali lagi kepadamu.”  6Ibrahim mengambil kayu untuk kurban bakaran dan menaruhnya pada bahu Ishak, anaknya. Ia sendiri membawa api dan sebilah pisau. Lalu berjalanlah keduanya bersama-sama. 7Kata Ishak kepada Ibrahim, ayahnya, “Ayah.” Jawabnya, “Ya, anakku?” Kata Ishak, “Di sini ada api dan kayu bakar, tetapi di manakah anak domba yang akan dikurbankan?” 8Jawab Ibrahim, “Allah sendirilah yang akan menyediakan bagi diri-Nya anak domba untuk kurban bakaran itu, anakku.” Lalu berjalanlah keduanya bersama-sama. 9Sesampainya mereka di tempat yang disebutkan Allah kepadanya, Ibrahim mendirikan sebuah mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban. Ia mengatur kayu bakar, mengikat Ishak, anaknya, lalu meletakkannya di atas mazbah itu, di atas kayu bakar. 10Kemudian Ibrahim mengulurkan tangannya, mengambil pisau untuk menyembelih anaknya. 11Akan tetapi, Malaikat ALLAH berseru kepadanya dari langit, “Ibrahim! Ibrahim!” Jawabnya, “Ya, Tuhan. 12Firman-Nya, “Jangan celakakan anak itu dan jangan kauapa-apakan dia, karena sekarang Aku tahu bahwa engkau bertakwa kepada Allah dan tidak segan-segan menyerahkan anakmu, anakmu yang tunggal itu, kepada-Ku.” 13Ketika Ibrahim mengangkat wajahnya dan mengamati, tampaklah di belakangnya seekor domba jantan yang tanduknya tersangkut pada semak-semak. Ibrahim pergi mengambil domba jantan itu, lalu mempersembahkannya sebagai kurban bakaran menggantikan anaknya. 14Maka Ibrahim menamai tempat itu “ALLAH menyediakan.”(47) Sebab itu sampai pada hari ini orang mengatakan, “Di atas gunung ALLAH, akan disediakan.”
 
 
Semua  bangsa diberkahi melalui keturunan Ibrahim
15Kemudian untuk kedua kalinya Malaikat ALLAH berseru kepada Ibrahim dari langit, 16sabda-Nya, “Demi diri-Ku sendiri Aku bersumpah, demikianlah firman ALLAH, karena engkau telah melakukan hal ini dan tidak segan-segan menyerahkan kepada-Ku anakmu, anak tunggalmu itu,  17maka pastilah Aku memberkahimu dan pastilah Aku memperbanyak keturunanmu seperti bintang di langit dan seperti pasir di tepi laut. Keturunanmu akan menduduki pintu gerbang musuh-musuhnya, 18dan melalui keturunanmu semua bangsa di bumi akan mendapat berkah, karena engkau telah mematuhi perkataan-Ku.”(1)”Bani Timur”: Sebutan yang biasanya merujuk kepada suku-suku pengembara di sebelah timur Sungai Yordan (lih. Hak. 6:3, 1 Raj. 4:30, Yer. 49:28). Beberapa pakar berpendapat bahwa Nabi Ayub berlatar belakang Arab, yang lain berpendapat bahwa ia berasal dari suku-suku Aram. (47)”ALLAH menyediakan” atau “ALLAH melihat/memperhatikan”: Bdg. sebutan Siti Hajar kepada Allah dalam Kej. 16:13. 
                                     

 

1. Apa yang dipelajari tentang sifat Allah?
2. Bagaimana menerapkan ayat-ayat ini di dalam kehidupan pribadi? (“Saya akan…”)
3. Kepada siapakah (teman²/ keluarga) akan saudara bagikan cerita ini? Kapankah?

 
Bacalah artikel ini dan bahaslah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan teman dan/atau keluarga anda:
1. Apakah hal-hal yang paling penting menurut anda?
2. Bagaimana artikel ini membantu anda?
3. Bagaimana anda akan menerapkan prinsip-prinsip dari artikel ini?
 
Kalau bahan kami membantu anda, dan jika anda mempunyai pertanyaan serta beban yang mau didoakan, atau anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami
 
Email:  siratulmustaqim.org@gmail.com
 
Situs: http://siratulmustaqim.org/
 
Facebook: www.facebook.com/SiratulmustaqimXorg/
 
Twitter: siratulmustaqi1