Allah Mencari Umat Manusia

Pendahuluan
  1. Apakah anda tahu tentang tujuan mengapa anda diciptakan?
  2. Bagaimana caranya anda bisa menjadi dampak lewat tujuan hidup anda?
  3. Tinjau kembali apa yang telah Anda pelajari dan terapkan dari cerita-cerita sebelumnya.
  4. Sikap bapak dalam ibarat ini adalah lambang hati Allah

 

 

Firman

Anak bungsu menuntut warisannya

11Lalu, Isa bersabda lagi, “Ada seorang bapak yang mempunyai dua orang anak laki-laki.

 

12Anak yang bungsu berkata kepada ayahnya, ‘Ayah, berikanlah kepadaku harta yang menjadi bagianku.’ Maka, ayahnya membagikan hartanya kepada kedua anaknya itu.


13Beberapa hari kemudian, anak yang bungsu itu berkemas-kemas, lalu pergi ke negeri yang jauh. Di sana ia memboroskan hartanya dengan hidup berfoya-foya.


14Setelah semuanya habis, terjadilah kelaparan besar di seluruh negeri itu sehingga ia mulai berkekurangan.

 

 

Anak bungsu itu memalukan dirinya sendiri dan membawa aib bagi bapaknya

15Jadi, pergilah ia bekerja pada salah seorang penduduk negeri itu, yang kemudian menyuruhnya menjaga babi-babinya di ladang.


16Ia ingin sekali bisa mengisi perutnya dengan ampas kacang yang menjadi makanan babi-babi itu, tetapi tak seorang pun memberikannya kepadanya.


17Setelah ia menyadari keadaannya, berkatalah ia, ‘Orang-orang upahan di rumah ayahku diberi makan berlimpah-limpah, sedangkan aku di sini setengah mati kelaparan!


18Aku akan berangkat dan pergi kepada ayahku. Aku akan berkata kepadanya: Ayah, aku sudah berdosa terhadap Allah dan juga terhadap Ayah!


19Aku tidak layak lagi disebut anak Ayah. Terimalah aku sebagai seorang upahan saja, Ayah!’

 

 

Bapak menerima dan mengampuni anaknya

20Maka, ia pun berangkat dan pergi kepada ayahnya. Ketika ia masih di kejauhan, ayahnya sudah melihat dia, lalu tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. Ia berlari menemui anaknya, lalu dirangkulnya anak itu dan diciumnya.


21Anaknya berkata kepadanya, ‘Ayah, aku berdosa terhadap Allah dan terhadap Ayah. Aku tidak layak disebut anak Ayah lagi.’


22Tetapi, ayahnya itu berkata kepada hamba-hambanya, ‘Segeralah ambil pakaian yang terbaik, lalu pakaikan kepadanya. Masukkan cincin pada jarinya dan pakaikan dia kasut.


23Ambillah anak lembu yang gemuk dan sembelihlah lembu itu. Mari kita makan dan bersukaria


24karena anakku ini dulu mati, tetapi sekarang hidup kembali. Ia dulu hilang, tetapi sekarang aku mendapatkannya kembali.’ Maka, mereka semua bersukaria.

 

 

 

Bahaslah dengan beberapa saudara dan/atau teman:

  1. Apa yang dipelajari tentang Allah?
  2. Apa yang dipelajari tentang manusia
  3. Apa yang dilakukan anak ini yang memalukan dirinya sendiri dan membawa aib bagi bapaknya?
  4. Jelaskanlah keistimewaan kasih bapak kepada anaknya!
  5. Apakah Anda tahu bahwa Allah mengasihi Anda seperti ini?
  6. Bagaimana anda akan menerapkan ayat ayat ini?
  7. Kepada siapakah anda akan membagikan cerita ini?