Nabi Adam dan Siti Hawa

Bacaan ayat-ayat ini sejajar dengan Al Qur’an (2)Al Baqarah ayat 30-41; (7)Al A’raaf ayat 11-29; (14)Ibrahim ayat 32-34; (20)Thaa Haa ayat 115-135; (33)Al Ahzab ayat 72; Surah (51)Adz Dzaanyaat ayat 59-60.
 
 
Allah menciptakan langit dan bumi serta Adam dan Hawa
Surah Kejadian 2: 4Demikianlah riwayat langit dan bumi pada waktu diciptakan. Ketika ALLAH, Al-Khalik, menjadikan langit dan bumi, 5segala semak padang belum ada di bumi dan segala tanaman padang pun belum tumbuh karena ALLAH, Al-Khalik, belum menurunkan hujan ke atas bumi dan belum ada orang untuk mengerjakan tanah itu.
 
7Pada waktu itulah ALLAH, Al-Khalik, membentuk manusia dari debu tanah dan mengembuskan napas kehidupan ke dalam hidungnya. Maka manusia itu menjadi makhluk yang hidup.
8ALLAH, Al-Khalik, membuat Taman Firdaus di Eden(2), di sebelah timur. Di sanalah Ia menempatkan manusia yang telah dibentuk-Nya itu.
 
2:15ALLAH, Al-Khalik, mengambil manusia itu dan menempatkannya dalam Taman Firdaus untuk mengerjakan serta memelihara taman itu. 16Lalu ALLAH, Al-Khalik, memberi perintah kepada manusia itu, firman-Nya, “Buah dari semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan dengan bebas, 17tetapi buah dari pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu (pohon kholdi) jangan kaumakan, karena pada hari engkau memakannya, engkau pasti mati.”
 
18Kemudian ALLAH, Al-Khalik, berfirman, “Tidak baik manusia itu seorang diri saja. Aku hendak menjadikan seorang penolong baginya yang sepadan dengannya.” 21Maka ALLAH, Al-Khalik, membuat manusia itu tertidur lelap. Sementara ia tidur, Allah mengambil sebilah tulang rusuknya lalu menutupinya dengan daging. 22Dari tulang rusuk yang diambil-Nya dari manusia itu ALLAH, Al-Khalik, membentuk seorang perempuan lalu membawanya kepada manusia itu. 25Manusia dan istrinya itu keduanya telanjang, tetapi mereka tidak merasa malu.
 
 
Iblis menggunakan ular dan menggoda Adam dan Hawa
3:1Ular adalah binatang yang lebih cerdik daripada segala binatang liar yang dijadikan ALLAH, Al-Khalik. Suatu kali, berkatalah ular kepada perempuan itu, “Sungguhkah Allah berfirman, ‘Jangan kamu makan buah dari pohon apa pun dalam taman ini’?”
2Kata perempuan itu kepada ular itu, “Buah dari pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, 3tetapi tentang buah dari pohon (kholdi) yang di tengah-tengah taman ini, Allah berfirman, ‘Jangan kamu makan buah itu dan jangan kamu sentuh, supaya jangan kamu mati.’ “
 
4Lalu kata ular itu kepada perempuan itu, “Kamu sama sekali tidak akan mati. 5Karena, Allah tahu bahwa pada hari kamu memakannya matamu akan terbuka dan kamu akan menjadi seperti makhluk-makhluk ilahi, tahu tentang yang baik dan yang jahat(6).”
 
6Perempuan itu melihat bahwa buah pohon (kholdi) itu baik untuk dimakan dan tampaknya sedap. Lagi pula, pohon (kholdi)  itu menarik hati karena mendatangkan kebijaksanaan. Maka diambilnyalah buah itu lalu dimakannya. Setelah itu diberikannya pula kepada suaminya yang sedang bersamanya, dan suaminya pun memakannya. 7Kemudian terbukalah mata keduanya dan mereka tahu bahwa mereka telanjang. Mereka pun merangkai daun-daun pohon ara untuk dijadikan penutup aurat.
 
       
Dosa Adam dan Hawa diketahui Allah
8Ketika mereka mendengar suara ALLAH, Al-Khalik, yang berjalan di taman(7) pada waktu hari sejuk, maka manusia dan istrinya itu menyembunyikan diri dari hadirat ALLAH, Al-Khalik, di antara pohon-pohonan dalam taman. 9Tetapi ALLAH, Al-Khalik, memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?”(8)
10Jawabnya, “Ketika aku mendengar suara-Mu di taman ini, aku menjadi takut karena aku telanjang. Sebab itu aku bersembunyi.”
 
11Firman-Nya, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau memakan buah dari pohon (kholdi) yang telah Kuperintahkan jangan kaumakan?”
12Jawab manusia itu, “Perempuan yang Kautempatkan untuk mendampingiku itulah yang memberikan kepadaku buah dari pohon (kholdi) itu, maka kumakan.”
13Lalu ALLAH, Al-Khalik, berfirman kepada perempuan itu, “Apa yang kaulakukan ini?”
Jawab perempuan itu, “Ular itu menipu aku, maka kumakan buah itu.”
 
     
Hukuman dan rahmat Allah
14Maka berfirmanlah ALLAH, Al-Khalik, kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau melebihi segala ternak dan binatang liar.
Engkau akan menjalar dengan perutmu dan engkau akan makan debu tanah seumur hidupmu. 15Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya.
Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”
 16Firman-Nya kepada perempuan itu,
“Aku akan memperbanyak susah payahmu pada waktu engkau mengandung.
Dengan kesusahan engkau akan melahirkan anak. Meskipun begitu, engkau akan tetap mendambakan suamimu, dan ia akan berkuasa atas engkau.”
 
17Lalu firman-Nya kepada Adam,
“Karena engkau mendengarkan perkataan istrimu dan memakan buah dari pohon (kholdi) Yang telah Kuperintahkan kepadamu, ‘Jangan kaumakan,’
maka terkutuklah tanah karena engkau.
Dengan susah payah engkau akan memakan hasilnya, seumur hidupmu. 18Tanah akan menumbuhkan duri dan onak bagimu,
dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu. 19Dengan berpeluh engkau akan mendapatkan rezekimu sampai engkau kembali menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil. Sebab engkau debu, dan engkau akan kembali menjadi debu.”
 
20Manusia itu menamai istrinya Hawa(9), sebab dialah ibu dari semua yang hidup.
21ALLAH, Al-Khalik, membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan istrinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka.
                                 
(2)”Eden”: Dalam bahasa Ibrani kata ini artinya ‘kesenangan’.
(6)”tahu tentang yang baik dan yang jahat”: Setan (dalam wujud ular) membujuk Siti Hawa untuk melampaui batas-batas pengetahuan dan kebijaksanaan yang Allah tetapkan bagi manusia (lih. Kej. 2:9; 3:22).
(7)”ALLAH berjalan di taman”: Ungkapan yang berisi prinsip penting bahwa manusia mula-mula hidup dalam hubungan yang akrab dengan Allah.
(8)”Di manakah engkau?”: Pertanyaan untuk menguji kejujuran Adam dan Hawa, sebab sesungguhnya Allah mahatahu.
(9)”Hawa”: Dalam bahasa Ibrani nama ini berarti ‘hidup’. 
                            
Penerapan
1. Apa yang dipelajari tentang sifat Allah?
2. Bagaimana menerapkan ayat-ayat ini di dalam kehidupan pribadi? (“Saya akan…”)
3. Kepada siapakah (teman²/ keluarga) akan saudara bagikan cerita ini? Kapankah?
 
 
Bacalah artikel ini dan bahaslah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan teman dan/atau keluarga anda:
1. Apakah hal-hal yang paling penting menurut anda?
2. Bagaimana artikel ini membantu anda?
3. Bagaimana anda akan menerapkan prinsip-prinsip dari artikel ini?
 

Kalau bahan kami membantu anda, dan jika anda mempunyai pertanyaan serta beban yang mau didoakan, atau anda ingin mendapatkan informasi lebih lanjut, silahkan hubungi kami
 
Email:  siratulmustaqim.org@gmail.com
 
Situs: http://siratulmustaqim.org/
 
Facebook: www.facebook.com/SiratulmustaqimXorg/
 
Twitter: siratulmustaqi1